Wednesday, February 25, 2009

Ku katakan dengan indah...

'Isya menjelang. Budak Baik menyanyi-nyanyi kecil sambil menyempurnakan kiraan pada folder terakhir...

"Ku katakan dengan indah, dengan terbuka
Hatiku hampa..."

Usai tugasannya, dia mengemas alatulis dan menutup komputer. Kali itu, aku sekadar memerhatikan. Leka mendengar nyanyiannya...

"Sepertinya luka
Menghampirinya..."

Tanpa kusedari, ini merupakan antara malam-malam terakhir aku dapat bersantai dengannya sebagai sahabat...

"Kau beri rasa yang berbeda
Mungkin ku salah..."

Sebagaimana Abang Apai sebelum ini, aku telah memberatkan dia dengan harapanku yang tidak mungkin mampu dia penuhi...

"Mengartikannya yang ku rasa cinta..."

Daripada sahabat yang disayangi, aku telah jatuh menjadi sekadar kenalan biasa...

"Tetapi hatiku selalu meninggikanmu
Terlalu meninggikanmu
Selalu meninggikanmu..."

Terngiang-ngiang kembali nyanyiannya, menyentuh hati, membentuk makna baru dalam situasiku kini...

"Membuat ku terjatuh dan terjatuh lagi
Membuat ku merasakan yang t'lah terjadi
Semua yang terbaik dan terlewati
Semua yang terhenti tanpa ku akhiri...

Kau hancurkan hatiku
Tak tertahan lagi
Kau hancurkan hatiku 'tuk melihatmu

Kau terangi jiwaku
Kau redupkan lagi
Kau hancurkan hatiku 'tuk melihatmu..."

Sunday, February 22, 2009

Farewell Boss!

Not my Boss thoughAs usual, Ri tumpang majlis orang jer... :P

Ni farewell party untuk Boss kompeni yang event nyer selalu kita join tu!
 

Sesampai jer entrance Saloma Bistro, anda akan disambut oleh hiasan orkid terapung. Very classy effect. Tak tau lar pulak kalau diorang akan tukar konsep kemudian-kemudian nanti...


Kita memang femes dengan gambo-gambo pemandangan takde makne ni kan ? :P
Siling tinggi di kawasan bar...


Lepas jer kitorang sampai, dalam kul 5.00 petang tu, ujan jap. View of the bistro dari arah tourist info centre...


Dari entrance dewan jamuan kecil tempat majlis bakal berlangsung, Menara KL jelas kelihatan...


Dalam bangunan MATIC tu terserempak ler brader ni ngan member dia tengah layan batik. Reyzal Jasman namanyer. Very friendly. Kalau korang jenis minat seni lukis sure layan nyer borak dengan dia...


Dan malam tu ujan lagi hampir sepanjang majlis. Mujur guest dan VIP sume sempat sampai sebelum tu...


Doorgift yang sangat kreatif. Majlis kompeni ni memang jarang menghampakan dari segi menaikkan mood...


Harap takde lar antara akak-akak ni yang perasan yer... Kita nak highlight table decor tu jer! Lilin dengan tempat letak berbunga serta meja ditaburi butiran kristal merah sume idea kreatif jawatankuasa majlis. Selain basic settingMakcik Sal bagi bunga ros dalam pasu putih comel tu jer...


Staf sedang membuat food presentation. Sebelum tu diorang buat opening performance tapi sebab kita layan amik video, tak dapat amik satu gambo pun performance tu...


Kuih-muih dan dessert memang nampak (and some did taste) fantastic, tapi, sori to say lar Makcik Sal, most of your fare should have tasted better! LooOOVE the chicken soup though...

Dan tengah orang dok sibuk melantak tuh, bermulalah special performance oleh para paper dolls... Orang tengah menyuap pun bole berenti gelak terbahak-bahak :P


3 mangsa sedang menanti untuk dipedajalkan oleh Mama-san... Huhu!


Mangsa rogol salah satu performance... :P


Lagi mangsa rogol... :P


Terkantoi tengah dating! Habis ditengking oleh mak hayam! :-0


Tak penah-penah bergelek, akhirnyer akur gak pada pujuk rayu sang diva! :))


Antara mamat-mamat macho yang mencicit berlari (dengan machonyer ye...) ke belakang dewan untuk mengelakkan daripada menjadi mangsa persembahan...


Tuh dia!!! Makcik-makcik pun tak terkecuali ye... :P

Tamat sudah suatu perjalanan. Bergambar beramai-ramai dengan Boss (kemungkinan) buat kali terakhir...

Tima kasih kerana sudi jemput kita berkongsi suka duka bersama!

Thursday, February 19, 2009

Buta...


Lewat subuh tadi, terngiang-ngiang di minda alunan nasyid masa zaman sekolah dahulu...

Buta mata tak nampak jalan di dunia
Kerana tidak nampak cahaya
Tidak tahu ke mana hendak dituju
Ke hilir atau ke hulu

Selamatlah di dunia fana ini
Bilamana mata tidak buta
Melalui pengalaman diri
Kerana jalan itu sudah biasa

Ada pedoman yang menunjuk kita
Tongkat di tangan membantu jua
Boleh jadi orang simpati yang membawa
Tapi jika buta hati menderita

Tidak nampak jalan menuju ke akhirat
Negeri yang kekal abadi
Tidak diukur, tidak diukur dengan masa
Tidak ada kawan yang datang membantu

Tiada pengalaman yang memastikannya
Tiada pedoman menunggu kita
Tidak ada yang simpati menolong kita
Dalam kegelapan terjun ke neraka

Menderita ke negeri yang abadi
Tidak kembali ke dunia lagi
Tiada gunanya penyesalan diri
Oleh itu banyakkan amal dan bakti

Sepertimana yang kita bagitau Abang Man, very der fire and brimstone nyer lirik kan? Tapi kebenarannya menyentuh hati...

We're all currently blind to some degree. Siapa sini berani dabik dada kata dia dah cukup bagus untuk masuk syurga? Kalau ada terdetik tu, tolong-tolong lar sedar sikit ek?

Untuk diri ini, ahli keluarga dan teman-teman tersayang, Ri doakan agar betapa buta pun kita sekarang ni, moga kita akan celik juga akhirnya dan berjaya menemui jalan kepadaNya.

Amiin...

P.S. Tak suka versi moden nasyid ni, yang Saff-One nyanyi tuh... Lagi besh versi ori yang kumpulan budak-budak tu bawak dulu :P

Sapa ade jupe MP3 lagu ori please pass to me okay? :) Thanks!

Wednesday, February 18, 2009

Appreciation

Assalaam 'alaikum wa rahmatullah

To all my friends who've visited
and left notes of well wishes
(even Mr. Anonymous who had a really weird way of expressing it!)

Thank you, BIG BIG!

I am well and getting better
Your kindness is very much appreciated...

Tuesday, February 10, 2009

Accident


Hey! You!!

*dazed (wha...?)

Can't you SEE I've put on my signal to turn right?!

(yeah, fool, sho ah can see. but what yo doin' turnin' right when the junction's still 50 metres away? oOOh... you actually wanted to U-turn! well, so sorry I din't see the fancy U-TURN SIGNAL your very high-tech Gen-2 was flashing! 'sides, ain't there an honest to goodness double line here where yo wanna turn?!!)

Okay, I need to get to the club right away!

(what??? yo jus goan leave me lying here on the frigging road??! idjit!!!)

'Nuff said...

My part of the conversation happened mostly in my head though. I was still too shocked to say anything. Besides, there's no winning when arguing with a blockhead like that!  :P

My most heartfelt appreciation to the Wira Driver, the Husband and Wife on Motorbike team as well as the Indonesian Repairman who helped bang my clutch pedal and foot rest back into somewhat serviceable shape.

And my utmost gratitude to Budak Baik who stayed with me near to 3 hours at the Emergency Room, and then drove me home.

Daripada 10 biji telur yang dibawa, yang lebih kurang selamat tinggal 5.

"5 termasuk yang 2 tu ke...?" Budak Baik berseloroh.
"Ah, yang 2 tu lama dah takde..." Aku, selamba.


Monday, February 09, 2009

Realization...

It has never been about me...


Tak kira lar Abang Imam ke, Helmy ke, atau Sham, Abang Apai, Boy, Budak Baik, malah ramai lagi. Because when I make it about me, that's when things start going wrong...

It may have taken me 20 freaking years to realize but the important thing is I've realized it. Dakara Man nii-san, hontou ni arigatou gozaimashita.

It may have been hormones (or maybe it's just my c**k talking :P) that made me approach them in the first place but Rabbiy has other plans.

Rabbiy led me to these people NOT BECAUSE of what they could give me BUT BECAUSE of what I can potentially do for them.

Previously, somewhere in between, my needs would have entered the picture. The needs are emotional and highly demanding. It drains the relationship to a breaking point, where they will just give up and leave...

Rabbiy didn't bring us together to fulfill my needs but for me to fulfill theirs. I was there to help them, advise them, support them, be there for them, care for them as much as I'm humanly able.

I know there will be times when it will tire and overwhelm me, times when I would want to demand more of the relationship, but I know I shouldn't. And I hope this realization will give me the strength to refrain, because...


...it has never been about me. It never will be. All I need to be is there when they need me and as for the rest, 'alaihi tawakkaltu...