"Engkaulah cinta yang selama ini aku cari
Ku relakan jiwa untuk menjadi penghuni dalam sangkar hatimu
Kerana engkaulah nadi yang menghidupkan aku, yang mampu melarutkan setiap sepi hatiku
Akan ku biarkan mati hatiku selamanya sehingga kau datang membangunkan aku"
Yang mungkin sampai bila pun tidak akan jadi nyata
namun bulat sudah tekadku
biarlah ini yang terakhir
Foto ihsan Dr. Mashkur dengan Samsung Galaxy-nya
Petikan berkaitan daripada lirik lagu Relakan Jiwa
Monday, September 03, 2018
Wednesday, March 21, 2018
Belacan vs. Keretapi
Blacan-ae tipuh, munggi-nae BLEKKK!
Nang kono keretapi berlanggaran, munggi-nae *ting
Berderai tawa kami ketika arwah Didi menyebut "perumpamaan" tersebut.
Walaupun pastinya kurang tepat sebutan dan lahjah dari segi Jawa Malaysia baku, sudah cukup real bagi kami lagi menggelikan hati.
Maksudnya lebih kurang, apabila belacan jatuh di depan kita bagaikan kuat benar bunyinya, manakala bunyi keretapi yang berlanggar nun jauh di sana berbunyi sayup hampir tak kedengaran.
Perumpamaan tersebut menggambarkan bagaimana masalah yang kita hadapi tampak begitu besar pada pandangan kita.
Sedangkan orang lain mungkin sedang menghadapi dugaan dan cabaran yang jauh lebih besar dan mungkin memerlukan sokongan / bantuan kita tetapi tidak kita hiraukan.
Terimbau kembali zaman silam, 20 lebih tahun yang lepas- mengenangkan betapa selfish-nya aku ketika itu.
Sedih.
Subscribe to:
Posts (Atom)